Diego Mendieta pemain PERSIS Solo dikabarkan meninggal tadi malam akibat penyakit tifus dan lever. Kesehatan Diego Mendieta memburuk dikabarkan karena gajinya yang tidak dibayar selama 4 bulan. Akibatnya dia harus hidup dengan sangat memprihatinkan.
Walikota Surakarta Hadi Rudyatmo yang sekaligus mantan ketua umum Persis Solo sangat menyayangkan masalah ini. Menurutnya PSSI seharusnya ikut bertanggung jawab atas penderitaan Diego ini. Alasannya adalah kekisruhan yang berada di dalam PSSI membuat banyak pemain yang nasibnya terkatung-katung. Termasuk penderitaan pesepakbola Diego Mendieta, yang gajinya tidak dibayarkan klub.
Rudy mengatakan bahwa ini harusnya menjadi peringatan bagi PSSI, karena kekisruhan mereka, banyak pemain yang hidup dengan tidak sejahtera. Seharusnya PSSI bisa cepat menyelesaikan masalahnya, karena kekisruhan ini mempunyai banyak akibat buruk bagi dunia persepakbolaan Indonesia. Lebih lanjut Rudy mendesak agar PSSI turut aktif membantu pemulangan jenazah Diego ke Paraguay. Untuk saat ini semuanya masih ditangani Rudy dari koceknya pribadi.
Hal ini sebenarnya sangat memalukan dunia persepakbolaan kita. Bayangkan saja pernah ada pemain asing kita harus mengemis untuk mengumpulkan uang untuk pulang ke negaranya. Lebih lanjut lagi Garuda tidak bisa ke AFF dengan kekuatan penuh karena perpecahan ego para pemimpin organisasi. Sekarang pesepakbola asing tewas karena tifus akibat tidak punya biaya hidup??? Serius? Mudah-mudahan para pemimpin organisasi sepakbola kita bisa segera "membuka mata".
